SEJARAH TERBENTUKNYA GPMPP BANDUNG BARAT
Kesenian atau kebudayaan daerah, sudah semestinya dijaga dan dilestarikan jangan sampai punah, agar tidak hilang atau di catut oleh negara lain.
Kesenian atau kebudayaan daerah, sudah semestinya dijaga dan dilestarikan jangan sampai punah, agar tidak hilang atau di catut oleh negara lain.
Salah satu contoh kesenian daerah yang ada di jawa barat, yaitu Pencak silat. Saat ini hampir semua orang melupakan tradisi tersebut, karena dengan seiringnya jaman yang serba modern jadi kebudayaan tradisional hampir dilupakan.
A Adang Adji Saepuloh(Ketua Bandung Barat) merupakan seorang sosok figur yang baik karena kecintaan nya kepada kesenian daerah / tradisional sampai saat ini masih terus dilestarikannya, terhitung dari tahun 1990 sampai saat ini ia terus berjuang dan terus mempertahan kesenian tersebut. Karena dalam benaknya, Pencak Silat jangan sampai punah dan harus bisa berkembang di daerah lainnya.
Agar padepokannya diakui oleh pemerintah Adang pun membuat AKTA NOTARIS pimpinan Daerah No. 1 No. 220/ 555/ORMAS/KESBANGPOLINMAS.
Pada tanggal 11 Juni 2007 telah di bentuk cabang paguron pencak silat untuk wilayah Bandung Barat yang dipimpin oleh Aa Adang Adji Saepuloh.
BERBAGI SEDIKIT SEJARAH TENTANG GPMPP
Secara aklamasi Paguronn prncak silat GPMPP dideklarasikan pada bulan September tahun 1956 dengan H. Adji Djaenudin sebagai Maha Guru dan Encri (Hasan Mustofa) sebagai Guru Besar dengan motto “ELMU LUHUNG TEU ADIGUNG, SAKTI DIRI TEU KUMAKI, YAKIN USIK KERSANING ILLAHI” , Kh. Adji Djaenudin menciptakan Usik Gadjah Putih berpola dasar pada 3 aliran ulin pencak tradisional di Jawa Barat, yaitu Ulin Sera, Ulin Madi, Ulin Kari.
Usik Gadjah Putih terdiri dari 24 susunan usik. Usik Gadjah Putih dalam pola pendidikan dan latihan diberikan secara bertahap, mulai dari penguasaan 24 susunan usik dasar, 9 usik langkah dasar, kreasi Usik Praktis, Usik Keringan, Ibing Kembangan, Padungdung, Demonstrasi Duel (Ijen) tangan kosong dan senjata. Mega Paksi Pusaka menpunyai arti MEGA (LUHUR), PAKSI (KILAT/CEPAT), dan PUSAKA (TERPELIHARA / SENJATA).
GPMPP mempunyai murid yang berperan penting di kawasan KEBON KALAPA Dekade sebelum tahun 1990, yang langsung di didik dan dilatih di gegerpasang Samaran Garut Oleh maha guru Gadjah Putih
Kh. Adji Djaenudin diantaranya, Encri (hasan Mustofa) sebagai pendaping utama Guru Besar GPMPP
Kh. Adji Djaenudin diantaranya, Encri (hasan Mustofa) sebagai pendaping utama Guru Besar GPMPP
Murid GPMPP generasi pertama diantaranya :
- Mang Ading
- Mang Ahmad
- H. Aang Ara
- Engkos Eri
- Dodo Holil
- Mang Adjid
- Bah Ujer
- Bah Iyep
- Mang Mahri
- Mang Ure
- Mang Emi
Murid GPMPP generasi kedua diantaranya :
- H. Aang Dana
- Mang Mahdar
- H. Yono Triyono
- H. AA Tarmana
- Mang Mahri Goodwill
- Cep Adad
- Atang Murtala
- Rahmat Tresna
- Hadian SH
- Harisnur
Murid GPMPP generasi ketiga diantaranya :
- Endang Janta
- Mamat
- Mimin
- AA Tholib
Serta kesepuluh ulama Kebon Kalapa Bandung AA Wajihadin sebagai ahli penerus dari maha guru di Gang Muncang, dengan ketua tunggal Bpk. Djedje Zarkasih di jalan Siti Munigar dengan penerusnya Bpk. Sobur, Yani dan Hengki Zarkasih
Sampai saat ini Paguron GPMPP telah tersebar ke berbagai pelosok daerah di Jawa Barat.
Sumber :
- Koran Metro
- Aa Adang Adji Saepuloh (Ketua Bandung Barat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar